cover
Contact Name
Agus Eka Aprianta
Contact Email
penerbitan@isi-dps.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
penerbitan@isi-dps.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni
ISSN : 23547154     EISSN : 27988678     DOI : -
Core Subject : Art,
The journal presents as a medium to share knowledge and understanding art, culture, and design in the area of regional, national, and international levels. The journal accommodates articles from research, creation, and study of art, culture, and design without limiting authors from a variety of disciplinary/interdisciplinary approaches such as art criticism, art anthropology, history, aesthetics, sociology, art education, and other contextual approaches.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2020): Maret" : 5 Documents clear
Strategi Desain Dari Visual Branding The 6Th International Seminar on Nusantara Heritage (ISoNH) 2017 I Kadek Dwi Noorwatha; I Gusti Ngurah Wirawan
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1610.75 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i1.720

Abstract

This research is a qualitative descriptive study that examines the process of visual branding conceptualization from the 2017 ISoNH Seminar, whose significance is cross-cultural with a multidisciplinary approach. The stage of visual branding conceptualization can be divided into the stages of formulating a brand strategy, the stage of creative execution and the creative implementation stage. The results of the study indicate that ISoNh 2017's branding is an attempt to formulate the meaning of 'archipelago' as a regional identity as part of the creative design strategy of branding of an international seminar.
Brand Identity Untuk Kampung Singkong Salatiga Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Merek Herlina Kumala Sari; Peni Pratiwi; Birmanti Setia Utami
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.323 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i1.756

Abstract

Kampung Singkong adalah salah satu pusat kuliner khas di Salatiga yang berbahan baku singkong, diolah sedemikian rupa menjadi olahan pangan moderen dan berkelas berdiri pada tahun 2016. Perkembangan Kampung Singkong tersebut berdampak luas terhadap kegiatan perekonomian masyarakat didaerah Ledok, Argomulyo sehingga terbentuk suatu paguyuban UMKM didaerah tersebut. Melihat dari potensi yang ada sangat disayangkan Kampung Singkong Salatiga belum memiliki brand identity dan pengaplikasiannya yang dapat mempresentasikan Kampung Singkong. Hal ini menjadi kendala besar bagi beberapa pemilik toko karena sebagian besar dari mayarakat tidak mengetahui adanya Kampung Singkong Salatiga. Masyarakat lebih mengenali Singkong Keju D-9 saja. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dirancanglah sebuah brand identity yang komunikatif untuk Kampung Singkong Salatiga. Brand identity dirancang guna menjelaskan citra Kampung Singkong dan juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran merek bagi wisatawan. Selain itu permasalahan lain yang dihadapi adalah minimnya grafis lingkungan, sehingga banyak wisatawan yang kesulitan menemukan Kampung Singkong atau tidak mengenali identitas Kampung Singkong. Hasil dari perancangan berupa logo sebagai identitas visual Kampung Singkong, media pengaplikasian logo seperti kartu nama, surat, amplop, karcis parkir dan perancangan graphic environment seperti sign system dan denah lokasi atau peta Kampung Singkong.
Proses Pembuatan Film Animasi 2D “Pedanda Baka” I Gede Adi Sudi Anggara; Hendra Santosa; A.A Gde Bagus Udayana
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.266 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i1.923

Abstract

Dahulu, para orang tua sering bercerita tentang dongeng dan cerita rakyat daerah kepada anak-anaknya menjelang tidur. Namun kini, cerita rakyat yang merupakan salah satu seni tradisi lisan telah mengalami marginalisasi. Tak hanya dikarenakan dengan perubahan zaman dan hadirnya berbagai teknologi, tetapi juga karena tradisi mendongeng di lingkungan keluarga telah memudar. Sangat disayangkan bila kisah-kisah inspiratif dan penuh dengan pesan moral yang terkandung di dalamnya tidak tersampaikan ke masyarakat luas, terutama anak-anak. Di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi dan industri kreatif saat ini, film animasi 2D adalah salah satu media informatif yang efektif dalam menyajikan dan mentransfer kisah-kisah cerita rakyat kepada masyarakat luas, terutama anak-anak yang menyukai film kartun. Film animasi 2D “Pedanda Baka” merupakan film animasi yang sumber ceritanya berasal dari cerita rakyat daerah Bali. Dalam proses pembuatannya, film animasi 2D ini melalui beberapa tahapan yang terbilang kompleks. Pembuatan film animasi 2D “Pedanda Baka” ini menerapkan metode pembuatan film dengan melalui tiga tahapan yaitu tahap pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan primer yaitu wawancara dengan Made Taro selaku budayawan dan pendongeng asal Bali, serta didukung dengan data sekunder yakni studi kepustakaan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tahap pra-produksi dilalui dengan beberapa proses dimulai dari menentukan ide cerita, membuat perencanaan, membuat naskah(script), membuat desain visual, serta membuat storyboard. Tahap produksi meliputi persiapan bidang kerja, modelling karakter, rigging karakter, perekaman dubbing, proses animasi, serta render animasi. Sedangkan tahap pasca-produksi meliputi proses compositing, editing, test render dan render final.
Yowana Egar Suatu Kebahagiaan Remaja I Putu Trisna Nugraha; I Gede Yudarta; I Ketut Muryana
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.466 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i1.1045

Abstract

Seorang anak akan tumbuh menjadi seorang remaja yang mandiri dalam hal berbuat, emosional, maupun berprinsip, apa bila cara didik orang tuanya yang baik dalam lingkungan keluarga. Mandiri dalam tingkah laku yang diartikan bebas untuk bertindak atau berbuat, tanpa terlalu bergantung pada pertolongan orang lain. Kebebasan yang sering dituntut oleh sang remaja dikarenakan mereka tidak menyukai kekangan, rishi dengan pertanyaan yang mendetail, aturan-aturan yang berlebihan sehingga menyebabkan terbatasnya gerak dan waktu si remaja. Mereka merasa orang tua selalu mengawasi gerak-gerik mereka dan menentukan keputusan yang sering tidak disetujui oleh si remaja, hal tersebut sering menyebabkan pertengkaran antara orang tua dan si remaja. Rumusan konsep karya adalah sebuah ringkasan yang dapat diartikan sebagai suatu karya yang abstrak atau konkret. Di dalam karya Yowana egar penata merumuskan untuk membedahnya menjadi 3 topik pembahasan, yaitu 1) Bagaimana wujud karya Yowana Egar, 2) Bagaimana proses pembentukan karya Yowana Egar, dan 3) Bagaimana analisis estetik dari karya Yowana Egar. Media yang digunakan dalam garapan Yowana Egar adalah gamelan Gong Suling. Wujud karya ini terbagi menjadi empat bagian, yaitu pengawit, pengawak, bapang, dan pengecet. Dengan proses kreativitas menggunakan proses krativitas yang di kembangkan oleh Alma M. Hawkins dalam bukunya Creating Through Dance yang melalui tiga tahapan, yaitu eksplorasi, percobaan, dan pembentukan. Sedangkan dalam analisa estetis menggunakan kajian estetis Djelantik, dengan empat hal yang mendasar yang menimbulkan keindahan, yaitu kerumitan (complexsity), penonjolan (dominance), keutuhan (Unity), keseimbangan (Balance).
Manis Batu Sebuah Garapan Kreasi Baru Gamelan Semar Pagulingan Saih Pitu I Putu Gede Suastika; I Nyoman Sudiana; I Ketut Sudhana
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1145.023 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i1.1046

Abstract

Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah kutipan dari kekawin Sutasoma karangan Mpu Tantular. Kata “Bhineka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata “Tunggal berarti satu, kata “Ika” berarti itu. Secara harfiah Bhineka Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah kesatuan. Bahwa diantara pusaparagam Bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara kesatuan Republic Indonesia yang terdiri atas keanekaragaman budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, dan agama atau kepercayaan. Proses kreativitas garapan komposisi Manis Batu ini yang penata terapkan mengacu pada tiga tahapan dalam berkarya seni yaitu, tahap penjajagan (exploration), tahap penuangan (improvisation) dan tahapan pembentukan (forming). Tujuan merupakan sasaran dalam melaksanakan suatu kegiatan tertentu. Adapun skrip karya seni ini mempunyai tujuan untuk memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk menciptakan sebuah karya seni karawitan. Untuk menambah wawasan dan kemampuan penata dalam menggarap komposisi karawitan, khususnya tabuh kreasi. Untuk memperkaya perbendaharaan tabuh-tabuh kreasi yang ada pada gamelan semar pegulingan saih pitu.

Page 1 of 1 | Total Record : 5